61c2bfce-3c89-4304-a419-438b12aa0b66

61c2bfce-3c89-4304-a419-438b12aa0b66

Kairo, HMASS.CO

Berdoa adalah salah satu yang akan digelar oleh seluruh hamba demi melancarkan usaha yang sedang ia jalankan terutama saat mengharapkan keberkahan sekaligus rida dari Allah SWT. Tidak peduli cuaca yang menerjang dan lelah yang menghinggap di badan. Mereka akan bergerak demi mencari apa yang mereka inginkan tersebut. Ditambah apabila berdoa dengan perantara orang-orang saleh, meski mereka telah wafat. Ibarat aliran listrik, berdoa lewat perantara para tabiin dan sahabat memiliki daya kuat doa hamba dikabulkan. Berdasarkan kesapakatan pengurus melalui divisi Organisas dan Kaderisasi, Kamis siang (14/12) Pegurus Cabang Istimewa HMASS Mesir menggelar ziarah ke makam para waliyullâh dan sahabat nabi di Kairo.

Sesuai dengan rute yang telah diobrolkan oleh pengurus, destinasi pertama yang dikunjungi adalah makam Jalâluddin Abu Bakar bin Muhammad as-Suyuthi. Makam imam Suyuthi menjadi makam yang pertama kali diziarahi sebab berdekatan dengan jalan raya Salah Salem. Hal tesrebut memudahkan rombongan ziarah HMASS Mesir. Sebaimana yang telah dikonfirmasi oleh Holil Nawawi, anggota div. Organisasi dan Kaderisasi.

“Biar deket saja. Nanti gampang langsung otw ke imam Syafii.” Ucap pria kelahiran Bangkalan tersebut.

Usai berdoa, rombongan lanjut menuju mausoleum imam Syafii, yang di dalamnya terdapat masjid sekaligus makam Abu Abdullah Muhammad bin Idris as-Syafii. Tidak hanya beliau, monumen besar tersebut juga di dalamnya terdapat makam kadi pada masanya, yaitu Syaikhul Islam Zainuddin Abu Yahya Zakaria al-Anshari. Masih satu atap, setelah berdoa di makam imam syafii rombongan langsung berpindah ke makam Syekh Zakaria al-Anshari.

Dengan berjalan kaki kurang lebih lima menit dari makam imam Syafii, rombongan telah sampai di makam Imam Abu al-Harist al-Laits bin Sa’ad bin Abdurrahman al-Fahmi, salah satu ulama kaya raya pada masanya yang merupakan kelahiran provinsi Qalyubiyah, kira-kira 10 KM dari Kairo. Kekayaan dan kedermawanan beliau tidak hanya dikenal semasa hidup, tetapi juga hingga saat ini. setiap ada peziarah yang datang, mereka akan disuguhkan makanan dan minuman berupa teh. Para rombongan peziarah yang sedang menikmati hidangan di masjid Imam Laits sambil shalat berjamaah dan istirahat merupakan keberkahan tersendiri sebelum melanjutkan ziarah.

Tidak jauh pula dari makam sebelumnya, rombongan berjalan kaki menuju makam muhaddits terkenal, Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqalani, yang pada saat ini, makam beliau sedang direnovasi. Oleh  karenanya, para peziarah hanya dapat berziarah dari luar saja, tetapi tidak menyurutkan kekhusyukan ketika pembacaan tahlil dan doa bersama.

Destinasi selanjutnya adalah makam dua orang sahabat Rasulullah SAW sekaligus dua gubernur Mesir, sahabat Uqbah bin Amir dan Amr bin ‘Ash. Meski makam keduanya berada di dalam satu masjid, tetapi makam sahabat Amr bin ‘Ash masih banyak yang memperselisihkan. Akan tetapi, secara tidak langsung rombongan peziarah dapat bertawasul kepada beliau berdua.

Yang membuat ziarah kali ini terkesan lebih istimewa adalah rombongan ziarah HMASS Mesir dapat masuk ke dalam makam guru imam Syafii, yaitu imam Waki’ bin Jarrah. Kesempatan seperti itu jarang sekali dialami oleh para peziarah sebelumnya. Letak makam beliau berada di sebelum makam sang murid, namun makam beliau sengaja diakhirkan sesuai rute yang telah disepakati.

Sebelum melanjutkan ke tujuan terakhir, pada pertengahan jalan pengurus sempat melakukan evaluasi kecil. Dalam hal ini, Mohammad Ghufron, Lc. dengan Fathori Rozi, ketua div. Organisasi dan Kaderisasi dengan, mengadakan briefing kepada anggota divisinya agar meningkatkan pengamanan jalur untuk rombongan. Hal tersebut demi menjaga keamanan dan kenyamanan sekaligus dapat menyelesaikan rute dengan selamat dan cepat sesuai waktu yang telah ditentukan.

“Demi kenyamanan, kita biarkan rombongan Perempuan jalan duluan. Dan pengurus harus memastikan sekiranya rombongan laki-laki tidak ada yang ketinggalan,” tegas Mohammad Ghufron, Lc. yang dibalas anggukan oleh pengurus yang lain.

Rute terakhir yang dituju adalah makam Shâhibul-Hikam Syekh Ahmad bin Muhammad bin Athaillah as-Sakandari. Letaknya cukup jauh dibandingkan dengan makam-makam yang lain, hingga pengurus harus menyewa dua kendaraan umum untuk menuju kesana.

Akhirnya kira-kira 10 menit waktu yang ditempuh selama perjalanan, sampailah rombongan pada tujuan terakhir. Disana semua anggota HMASS Mesir hanyut dalam doa dan tahlil, berharap mampu menyambut ujian termin satu kali ini dengan baik dan sukses. Di masjid Syekh Ibn Athaillah para rombongan sengaja menunggu azan magrib agar bisa shalat berjamaah sambil menikmati suasana senja Kairo.

 

Reporter: Abrari

Editor: Subadar

156 kali dilihat, 1 kali dilihat hari ini

Silakan tulis komentar Anda

Tinggalkan Balasan