mahasantri Hmass

Harakah Mahasiswa Alumni Santri Sidogiri (HMASS) adalah wadah gerakan mahasiswa alumni santri Pondok Pesantren Sidogiri (PPS), Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia. Semua alumni santri Sidogiri yang sedang atau sudah pernah menjadi mahasiswa (kuliah) adalah anggota HMASS.

Pada tahun 1990-an, sebagian alumni Pondok Pesantren Sidogiri (PPS) yang kuliah di perguruan tinggi mempunyai inisiatif untuk berkumpul dan mengadakan organisasi tersendiri. Kemudian muncul harapan agar organisasi kemahasiswaan yang ada dapat diakui secara resmi oleh PPS. Maka hal ini diajukan kepada Majelis Keluarga PPS. Kemudian Majelis Keluarga merestui berdirinya organisasi kemahasiswaan alumni Sidogiri, dengan nama Harakah Mahasiswa Alumni Santri Sidogiri (HMASS).

HMASS direstui dan didirikan oleh Majelis Keluarga PPS pada hari Senin, tanggal 26 Sya’ban 1433 H/16 Juli 2012 M. Kemudian HMASS dideklarasikan pada Silaturahmi Nasional (Silatnas) Ikatan Alumni Santri Sidogiri (IASS) pada hari Sabtu, 27 Dzul Qadah 1433 H/13 Oktober 2012 M di PPS.

Pada saat Silatnas tersebut, di antara yang disampaikan oleh K. Mas d. Nawawy Sadoellah dalam taujihat Majelis Keluarga adalah, “Majelis Keluarga meresmikan organisasi mahasiswa ini dengan harapan besar agar membawa perubahan di perguruan tinggi. Kalau tidak bisa membawa perubahan, minimal mereka tidak berubah oleh kecenderungan yang menghilangkan identitas kesantriannya. Saat mahasiswa-mahasiswa dari kalangan alumni Sidogiri bisa berkumpul dalam satu wadah organisasi, maka kemungkinan untuk tetap Sidogiri sangatlah besar.”

Beliau juga menyampaikan, “Menjadi santri yang mahasiswa adalah sesuatu yang sangat lumrah dan biasa, namun menjadi mahasiswa yang santri merupakan suatu yang sangat istimewa dan luar biasa.”

Setelah deklarasi, HMASS membentuk kepengurusan di berbagai daerah. Kemudian HMASS menyelenggarakan acara Pelantikan dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada 13-15 Sya’ban 1434 H/2013 M di Auditorium Kantor Sekretariat PPS. Dalam acara ini, dilakukan pelantikan pengurus DPP dan DPC HMASS, sosialisasi AD/ART, dll.

Pada Rakernas tersebut, pengurus dan kader HMASS sowan kepada Pengasuh PPS, Hadratussyaikh KH. Nawawi Abd. Djalil. Saat itu, beliau berkenan memberi nasehat dan mendoakan HMASS secara khusus. Di antara nasehat beliau, “Hati-hati, jangan sampai ikut Liberal, Syiah, dan Wahabi.”

Beberapa tahun kemudian, pada bulan Agustus 2016, dengan restu dan arahan Majelis Keluarga dan PP. IASS, HMASS menyelenggarakan Kongres. Bertempat di Gedung IASS, Kongres HMASS ini diikuti lebih dari 100 peserta perwakilan HMASS dari berbagai daerah di tanah air. Kongres ini dihadiri oleh Majelis Keluarga PPS KH. Fuad Noerhasan, KH. Abdullah Syaukat Siradj, K. Mas d. Nawawy Sadoellah, dan KH. Bahruddin Thoyyib; Ketua Umum PPS dan Pengurus Harian lainnya; Keluarga PPS; dan Ketua IASS Mas H. Achmad Sa’dullah Abd. Alim beserta Pengurus dan Dewan Pakar IASS.

Dalam Kongres ini diresmikan perubahan kedudukan HMASS, yang kini resmi menjadi lembaga di bawah IASS. Juga perubahan logo HMASS dari yang awalnya berupa tulisan HMASS dengan 9 bintang menjadi tulisan HMASS dengan corak dan warna baru. Hal ini sesuai dengan perubahan “warna” HMASS.

Selain itu, dalam Kongres ini dilakukan pelantikan Pengurus Pusat (PP) HMASS masa khidmah 1437-1441 H/2016-2020 M. Juga disosialisasikan draf Tata Kelola HMASS, yaitu draf perubahan AD/ART menjadi Tata Kelola, sebagai penyesuaian dari sudah diresmikannya HMASS berada di bawah IASS. Draf Tata Kelola ini kemudian di-tashih oleh Ketua dan Pengurus PP. IASS, kemudian diajukan kepada Koordinator IASS K. Mas d. Nawawy Sadoellah. Akhirnya, draf tersebut resmi ditetapkan menjadi Tata Kelola HMASS oleh PP. IASS pada hari Rabu, 05 Rabius Tsani 1438 H, sebagai pedoman organisasi HMASS.

HMASS memiliki ratusan anggota yang tersebar di perguruan tinggi-perguruan tinggi di berbagai daerah, baik di Indonesia maupun mancanegara.

 

2,929 kali dilihat, 1 kali dilihat hari ini