WhatsApp Image 2018-11-19 at 11.37.50

HMASS.CO, Jakarta—Mengangkat tema ‘Aktualisasi Ahlussunnah Wal Jamaah dalam Bingkai NKRI’, Kajian Annajah yang digelar Pengurus Cabang Harakah Mahasiswa Alumni Santri Sidogiri (PC HMASS) Jakarta mendapat respon positif dari beberapa organisasi masyarakat, Ahad (11/11/18). Salah satunya adalah Ikatan Keluarga Madura (IKAMA).

Hadir pada acara yang berlokasi di Masjid Jami Nurul Islam, Jl. Cipucang 2 No. 8 RT 04 /12 Kel. Koja Kec. Koja, Jakarta Utara, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IKAMA H. Muhammad Rowi; Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Alumni Santri Sidogiri (PW IASS) Jakarta, H. Abd. Hamid; kader HMASS, masyarakat sekitar lokasi; dan sejumlah simpatisan.

Ketua PC HMASS Jakarta Ishomuddin, dalam sambutannya menyampaikan harapan besar kepada peserta baik dari alumni Sidogiri, tamu undangan, dan simpatisan agar dapat membentengi akidah Ahlusunnah wal Jamaah dari paham-paham yang menyimpang. “Melalui kajian Annajah ini, diharapkan dapat menjadi salah satu cara kita membentengi akidah kita,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ketua PC HMASS Jakarta menyatakan bahwa Kajian Annajah perdana ini merupakan acara yang selanjutnya akan terus bersinergi bersama PW IASS Jakarta dan ormas lain yang memiliki satu visi untuk untuk terus menjaga akidah Ahlusunnah wal Jamaah.

Menanggapi hal ini, Ketua DPP IKAMA H. Muhammad Rowi, mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh para pemuda dari HMASS Jakarta. Ia pun kemudian menyampaikan keinginannya untuk melakukan kerjasama antara PC HMASS Jakarta dengan DPP IKAMA, “Kami dari DPP IKAMA berharap bisa melakukan kersajama dengan HMASS Jakarta,” harapnya.

Sementara itu, dalam pemaparan Kajian Annajah, narasumber Ust. Achyat Ahmad, S.Pd.I menyampaikan tentang banyaknya orang yang tidak benar-benar memahami Ahlusunah wal Jamaah. Sebagian mereka mengira bahwa Ahlusunah wal Jamaah itu adalah bagian dari sekte-sekte yang muncul dalam sejarah Islam, seperti Khawarij, Syiah, Muktazilah, dan semacamnya.

Kesalahan persepsi semacam itu, lanjutnya, sangat mungkin disebabkan oleh pembacaan terhadap narasi sejarah Ahlusunah wal Jamaah yang biasa disuguhkan oleh para penulis dari kalangan Ahlusunnah wal Jamaah. “Yaitu, ketika mereka memaparkan tentang sejarah Ahlusunnah wal Jamaah itu sendiri” terang penulis buku Membungkam Kicauan Liberal terbitan penerbit Sidogiri Pustaka itu.

Reporter: Rohmatullah AA

Editor: Roihan Rikza

Silakan tulis komentar Anda

Tinggalkan Balasan