WhatsApp Image 2018-11-28 at 14.23.48

HMASS.CO, Bali—Kajian Ahlussunnah wal Jamaah (Annajah) yang digelar oleh Pengurus Cabang Harokah Mahasiswa Alumni Santri Sidogiri (PC HMASS) Bali, mendapat apresiasi yang luar biasa dari Pengurus Wilayah Ikatan Alumni Santri Sidogiri (PW IASS) Bali, Sabtu (17/11/18).

Kajian  Annajah tersebut digelar di Musholla Nurul Iman, Padang Udayana, Denpasar Barat, Bali. Selain dihadiri kader HMASS, juga dihadiri berbagai perwakilan organisasi kepemudaan di kalangan mahasiswa. Terlihat dari peserta yang hadir merupakan utusan dari Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Mahasiswa dari beberapa Perguruan Tinggi (PT) setempat, dan warga sekitar lokasi, beserta simpatisan lainnya.

Dalam sambutan yang disampaikan langsung oleh Ketua IASS Bali, HM. Imam Musleh, ia sangat mengapresiasi kegiatan kali ini. Menurutnya, Kajian Annajah ini baru pertama kali diselenggarakan di Bali, khususnya Kajian Annajah ala Sidogiri. “Saya sangat mengapresiasi dan bersyukur diselenggarakan kegiatan kajian annajah semacam ini di Bali” papar beliau.

Sambutan dari Pengurus Pusat (PP) HMASS yang diwakili Ust. Achmad Fauzi Umar Arrahmani, S.Pd.I, menyampaikan bahwa Kegiatan Kajian Annajah ini rencana akan menjadi kegiatan rutin dwi bulanan. “Hal ini dilakukan untuk semua PC HMASS, sebagai cara dakwah pondok pesantren sidogiri pada alumni dan akademisi (kepemudaan), sebagaimana Pengajian Kitab Sidogiri untuk alumni dan masyarakat umum bagi IASS” ungkap pria yang saat ini tinggal di Jember.

Sementara itu, Ketua PC HMASS Bali, Samsul Arifin menyampaikan sambutan dengan mengenalkan HMASS kepada para peserta. Kajian Annajah yang dilaksanakan oleh PC HMASS Bali, juga dalam rangka menguatkan akidah Ahlussunnah wal Jama’ah di kalangan akademisi.

Sebab, lanjutnya, banyak sekali paham-paham pada zaman sekarang ini yang mengaku Ahlussunnah wal Jamaah, sehingga perlu ada Kajian  Annajah seperti ini agar dapat mengetahui mana aqidah yang benar dan mana yang sempalan.

Ia pun juga berharap pada yang hadir di acara agar dapat mengikuti kajian yang rencana akan digelar tiap 2 bulan sekali. “Semoga dengan diadakannya kegiatan semacam ini, dapat menjadi bahan evalusia kita tentang pemahaman ahlussunnah wal jamaah” papar dia.

Sedangkan, Ust. Alil Wafa, S.Pd, pemateri Kajian Annajah utusan dari Pondok Pesantren Sidogiri, menjelaskan secara runtut tentang munculnya istilah Annajah akronim Ahlussunnah wal Jama’ah yang digunakan di kalangan Pondok Pesantren Sidogiri. Sedangkan umumnya akronim dari Ahlussunnah wal Jama’ah.

Beliau  menyampaikan tentang perbedaan yang bikin gaduh di zaman ini, yang mestinya tidak perlu, karna masih tataran dalil dzonni. Sedangkan, kita mesti tegas jika sudah menyentuh perbedaan pendapat yg sudah ada dalil qoth’i. Beliau menyampaikan contoh bebrapa ayat mutasyabihat dan hadits Nabi tentang perbedaan yang intinya perbedaan bukan menjadi beban, namun menjadi sebuah jalan keluar.

“Bukan malah menjadikan media sosial sebagaI ruang pelampias untuk mencela dan mencaci. Kalau masih berdebat seperti itu, bukan mencari solusi, malah memperkeruh situasi” terang beliau.

Pewarta: Samsul Arifin

Editor: Ahmad Biyadi

 

Silakan tulis komentar Anda

Tinggalkan Balasan