20170618_084604

HMASS.CO, Pasuruan – Pondok Pesantren Sidogiri (PPS) adalah salah satu pesantren tertua di Indonesia. Sebagaimana dilansir Republika.co.id (23/5/17), PP Sidogiri termasuk tiga pesantren tertua yang masih ada di Indonesia, bahkan usianya tertua dibandingkan dua pesantren tertua lainnya, yaitu Pesantren Jamsaren, Solo, dan PP Miftahul Huda Gading, Malang.

Ada dua versi terkait tahun berdirinya PP Sidogiri, yaitu 1718 atau 1745. Dalam catatan yang ditulis Panca Warga pada 1963, PPS didirikan pada 1718. Catatan tersebut ditandatangani KH Noerhasan Nawawie, KH Cholil Nawawie, dan KH A. Sa’doellah Nawawie tertanggal 29 Oktober 1963.

Sedangkan surat lain yang ditandatangani oleh KH A. Sa’doellah Nawawie tertulis 1971 merupakan ulang tahun PPS ke-226. Sehingga, bisa disimpulkan, pesantren ini berdiri pada 1745. Dan tahun ini yang menjadi acuan milad pesantren yang turut aktif dalam perjuangan kemerdekaan NKRI.

Salah satu Pengasuh PPS adalah Hadratussyaikh KH Cholil Nawawie, yang wafat tahun 1977. Beliau menimba ilmu pada Syekh Mahfud Termas, KH Masduqi Lasem, KH Hasyim Asy’ari Tebuireng, Syekh Amin Kutbi dan ulama besar Mekah lainnya.

Beliau mengasuh PPS selama puluhan tahun, santri dan muridnya banyak menjadi ulama besar yang berpengaruh di kalangan umat Islam tanah air.

Kiai Cholil Nawawie wafat pada malam Senin, 21 Ramadhan 1397 H/05 September 1977 M. Haul atau peringatan wafatnya yang ke-40 pada tahun ini dilaksanakan pada Kamis sore (15/06/17) dan dihadiri lebih dari 30.000 hadirin. Hal ini diketahui dari jumlah nasi kotak yang disediakan panitia dan banyaknya hadirin yang memadati seluruh bangunan, halaman, dan jalan di area PPS dan sekitarnya. Tampak hadir para kiai, habib, umara, alumni, dan simpatisan PPS dari berbagai kalangan.

Kiai Cholil Nawawie dikenal sebagai ulama karismatik dan waliyullah, yang ahli dalam bidang Fikih, Tasawuf, Tafsir, Hadis, dll. Beliau disegani karena kealiman dan keistikamahannya. Menurut Rais Aam PBNU KH. Ahmad Shiddiq, kewalian KH Cholil Nawawie Sidogiri diperoleh sebab keistikamahannya. Dan oleh majalah _Alkisah_ edisi Oktober 2009, Kiai Cholil Nawawie disebut sebagai teladan dan kitab berjalan.

Setelah wafat, perjuangan beliau dalam mengasuh PPS dilanjutkan oleh keponakannya, KH Abd. Alim Abd. Djalil, hingga wafat tahun 2005, kemudian dilanjutkan oleh KH A. Nawawi Abd. Djalil hingga sekarang.

Reporter: Albilaluddin
Editor: Jazuli Gh

Silakan tulis komentar Anda

Tinggalkan Balasan